Monday, August 18, 2014

Kapal Pinisi Terdampar di Summarecon Mall Serpong



Jangan ngaku pecinta kuliner kalau belum datang ke acara kuliner yang satu ini. Festival Kuliner Serpong 2014 yang digelar di halaman parkir selatan Summarecon Mal Serpong menghadirkan berbagai kuliner dari Pulau Sulawesi. Berlangsung dari tangggal 15 Agustusa - 7 September 2014, di tahun ini Festival Kuliner Serpong mengambil tema dari pulau Sulawesi "Nyamanna… Pe Sadap.."

 
Denah Booth Dagangan

Langsung ke TKP...
Masuk melalui lobby, nuansa ragam budaya sulawesi langsung terasa sekali melalui dekorasi booth dan atribut yg pakai, bangunan rumah asli adat Tongkonan dari suku Toraja, sampai seragam para petugas yg dipakai pun baju adat sulawesi, penyelenggara juga menyulap tempat parkir tersebut seolah tepi pantai  lengkap dengan kapal pinisi yang dilengkapi lampu mercusuar membuat kapal yang berfungsi sebagai panggung ini semakin mewah dan dramatis serta didukung pernak-pernik ikon arsitektur, seperti kepala kerbau, kain khas Sulawesi, hingga corak etnik ukiran khas daerah tersebut menjadikan tempat ini seperti miniaturnya  daerah Sulawesi. 






Menu yang ditawarkannya pun tentunya makanan khas pulau sulawesi seperti makanan dari Manado, Makassar dan Ujung Pandang, yang wajib dicoba seperti Mie Cakalang Rumah Palem, Sop Konro, Coto Makasar Cotota, Lumpia Sulawesi, Baji Pamai Pangsit Mie Ujung Pandang, Ikan Tude Bakar Rica Oma En, Otak-otak Baba "The Makassar” dan Kambing Guling.
Sebanyak 97 penjual makanan tradisional mengikuti ajang tahunan ini. Puluhan makanan tersebut disajikan dalam 67 stan dan 27 gerobakan. Meskipun demikian banyak masakan dan jajanan lokal yang sering kita makan ada disini contohnya nasi goreng kambing kebon sirih,  mie koclok ceker dan tape duren dan lain-lain. Harga yang dibanderol untuk setiap menunya bekisar antara 30-50rb rupiah.






Transaksi di acara ini, tidak menerima uang cash melainkan menggunakan kartu yang harus diisi dengan nominal uang di loket-loket yang tersedia di area festival. Jadi kalo kita beli makanan atau apapun disana mbak atau masnya tinggal gesek saja. Dan kalo depositnya habis bisa kita isi ulang.

Menjelang malam suasana semakin ramai, sambil diiringi musik daerah khas sulawesi membuat saya makin betah dan tidak terasa lama berada disana,untuk klg yg membawa anak kecil seperti saya cukup terbantu dengan disediakan arena bermain untuk anak saya, wah makin betah deh,..
Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00, untuk menghindari macet saya segera pulang. Sampai ketemu tahun depan, hajatan Festival Kuliner Serpong ini merupakan agenda tahunan dalam mengangkat serta melestarikan budaya dan makanan Nusantara. Tahun lalu, festival serupa mengangkat tema makanan khas Yogyakarta dengan tema "Jawa Sing Ngangeni". Sedangkan tahun 2012 makanan khas Padang, Sumatra Barat, unjuk gigi dengan tema "Minang nan Rancak". Adapun acara perdana di tahun 2011 mengangkat makanan khas Bali dengan tema "Beauty of Bali". Tahun depan makanan daerah mana ya, kita tunggu saja...Ayo Bagi yang belum sempat datang masih ada waktu 2 minggu lagi.

 Salam Kuliner,


Data & Sumber

Friday, August 15, 2014

HIJRAH CINTA, Hijrahnya seorang Pecandu Narkoba Menjadi Seorang Ustad


 

 
“Setiap manusia di dunia ini tidak ada yang luput dari kesalahan dan dosa, tapi kita semua sering lupa, lupa untuk meminta maaf, lupa mengakui kesalahan kita dan bertaubat, dan tidak mengulanginya lagi. Dulu sebelum saya diatas mimbar ini, saya berada dibawah, bahkan ditempat paling hina sekalipun.” 

Demikianlah petikan ceramah pertama kali ustad Jefri Al-Buchori atau yang sering kita kenal dengan sebutan Uje membuat semua Jemaah solat jumat kala itu tertegun kala itu, dan semua penonton distudio yang menyaksikan film ini meneteskan air mata, termasuk juga saya yang menyaksikannya. Ceramah yang sederhana tapi cukup menyentuh hati pemirsanya yang difilm itu perankan oleh Alfie Alfandy sangat mirip sekali dengan sosok seorang Uje.

Dari seorang pecandu narkoba, Uje akhirnya bisa memilih hijrah ke jalan yang benar. Berawal dari profesi seorang model dan aktor film melalui teman dan lingkunganlah yang mengenalkan barang haram itu kepadanya. Awalnya hanya mencoba tapi lama kelamaannya menjadi kecanduan dan ketergantungan. Kesehariannya tak ada kegiatan positif yang bisa dilakukannya kecuali mengkonsumsi syabu-syabu. Sampai suatu ketika seorang model cantik dan juga salah satu fans berat uje dalam film yang dibintanginya kala itu ingin sekali bertemu dan berkenalan dengan Uje. Orang itu adalah Pipik, yang dalam film tersebut diperankan oleh Revalina S. Temat.




Singkat cerita akhirnya mereka menikah, dengan keadaan ekonomi yang sulit Pipik akhirnya banting tulang mencari biaya untuk keluarga barunya, sedangkan Uje masih belum bisa meninggalkan barang haram itu, yang akhirnya diketahui oleh pipik. Rasa menyesal, sedih, kecewa, campur aduk dalam hati pipik ternyata lelaki yang diidamkan selama ini adalah seorang pemakai.

Dengan sikap yang optimis, Pipik yang kala itu sedang mengandung anak pertama memutuskan berhenti bekerja dan fokus kepada suaminya agar bisa sembuh dari ketergantungan obat-obatan. Perjuangan Uje untuk sembuh, serta dukungan dari seorang istrinya akhirnya berhasil. Dibesarkan dari keluarga ustad, dari kecil Uje sudah memahami betul tentang agana islam, bahkan Uje pernah menang lomba Ustad cilik semasanya. Dengan berlatar belakang itu, Uje diminta untuk menggantikan kakaknya memberikan ceramah jumat, awalnya beliau menolak, “sampaikanlah, walaupun hanya satu ayat” tutur ibunda Uje.

Akhirnya Uje menyampaikan ceramah pertamanya pada kesempatan khutbah jumat yang diamanahkan oleh kakaknya itu. Sepulang solat jumat yang saat itu Pipik sudah menunggu di depan ruman ingin tahu bagaimana pengalaman suami menyampaikan ceramah perdananya. Tak lama yang ditunggu-tunggu pun datang.  “Ummi, ini ada rejeki dari pengurus masjid. Rp75.000, yang 20 ribu abi kasih untuk ongkos ojeg, Sisanya ummi simpan Ini adalah pertama kali abi mendapatkan uang dengan halal. ‘dengan rasa yang haru, senang, serta syukur Uje kepada istrinya.

Sosok yang rendah hati, akrab terhadap setiap orang serta ceramah-ceramah yang sederhana sehingga mudah diterima bagi siapa saja yang mendengarnya, membuat Uje dikenal masyarakat luas melalui acara tanyangan televisi. Tawaran kontrak acara tausiah di beberapa stasiun TV pun berdatangan, sehingga kehidupan perekonomian keluarga Uje semakin mapan. Meski demikian Uje masih ingin tetap hijrah ke tempat yang lbih baik lagi, tuturnya pada Pipik pada film ini.

Di akhir cerita ini, sang sutradara Indra Gunawan menayangkan kronologi kecelakaan yang merenggut nyawa Uje. Suatu malam sepulang dari suatu tempat, Uje memaksakan diri menaiki motor 600 cc dengan kondisi yang tidak fit, akhirnya di suatu tempat yaitu sekitar pondok indah kecelakaan terjadi, motor Kawasaki ninja ER 6N yang dinaiki Uje hilang kendali, dan menabarak trotoar. Uje dilarikan ke Rumah Sakit namun tidak tertolong. Masyarakat Indonesia kehilangan figur seorang Ustad muda, gaul, dan rendah hati. Selamat Jalan Uje, ceramah dan tausiah mu masih teringet disetiap hati pemirsamu,  Semoga semua amal, Ibadah serta semua perjuanganmu diterima di sisi Allah SWT. Amien..


 
Ustad Jefri Al Buchori


Sebuah film perjalanan hidup seorang Ustad besar yang patut kita saksikan agar bisa diambil hikmah dan pelajaran dari kisahnya. Ada banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil, diantaranya;
-    Setiap orang tidak ada yang luput dari kesalahan dan dosa, tapi orang yang beruntung adalah dia yang selalu ingat dengan kesalahannya, segera memohon ampun dan tidak mengulanginya lagi.
-     Allah akan membuka jalan bagi siapa saja yang bersungguh sungguh berhijrah ke jalan yang benar.
-     Allah maha pembuka rejeki.
-    Peranan Istri yang solehah, adalah salah satu cara Allah untuk membimbing kita ke jalan yang Ridhoi-Nya.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu memohon ampun atas segala kesalahan kita dan tidak mengulanginya lagi, dan selalu berada di jalan yang diridhoi Allah SWT. Amien  ya robbal’alamin..