Friday, August 15, 2014

HIJRAH CINTA, Hijrahnya seorang Pecandu Narkoba Menjadi Seorang Ustad


 

 
“Setiap manusia di dunia ini tidak ada yang luput dari kesalahan dan dosa, tapi kita semua sering lupa, lupa untuk meminta maaf, lupa mengakui kesalahan kita dan bertaubat, dan tidak mengulanginya lagi. Dulu sebelum saya diatas mimbar ini, saya berada dibawah, bahkan ditempat paling hina sekalipun.” 

Demikianlah petikan ceramah pertama kali ustad Jefri Al-Buchori atau yang sering kita kenal dengan sebutan Uje membuat semua Jemaah solat jumat kala itu tertegun kala itu, dan semua penonton distudio yang menyaksikan film ini meneteskan air mata, termasuk juga saya yang menyaksikannya. Ceramah yang sederhana tapi cukup menyentuh hati pemirsanya yang difilm itu perankan oleh Alfie Alfandy sangat mirip sekali dengan sosok seorang Uje.

Dari seorang pecandu narkoba, Uje akhirnya bisa memilih hijrah ke jalan yang benar. Berawal dari profesi seorang model dan aktor film melalui teman dan lingkunganlah yang mengenalkan barang haram itu kepadanya. Awalnya hanya mencoba tapi lama kelamaannya menjadi kecanduan dan ketergantungan. Kesehariannya tak ada kegiatan positif yang bisa dilakukannya kecuali mengkonsumsi syabu-syabu. Sampai suatu ketika seorang model cantik dan juga salah satu fans berat uje dalam film yang dibintanginya kala itu ingin sekali bertemu dan berkenalan dengan Uje. Orang itu adalah Pipik, yang dalam film tersebut diperankan oleh Revalina S. Temat.




Singkat cerita akhirnya mereka menikah, dengan keadaan ekonomi yang sulit Pipik akhirnya banting tulang mencari biaya untuk keluarga barunya, sedangkan Uje masih belum bisa meninggalkan barang haram itu, yang akhirnya diketahui oleh pipik. Rasa menyesal, sedih, kecewa, campur aduk dalam hati pipik ternyata lelaki yang diidamkan selama ini adalah seorang pemakai.

Dengan sikap yang optimis, Pipik yang kala itu sedang mengandung anak pertama memutuskan berhenti bekerja dan fokus kepada suaminya agar bisa sembuh dari ketergantungan obat-obatan. Perjuangan Uje untuk sembuh, serta dukungan dari seorang istrinya akhirnya berhasil. Dibesarkan dari keluarga ustad, dari kecil Uje sudah memahami betul tentang agana islam, bahkan Uje pernah menang lomba Ustad cilik semasanya. Dengan berlatar belakang itu, Uje diminta untuk menggantikan kakaknya memberikan ceramah jumat, awalnya beliau menolak, “sampaikanlah, walaupun hanya satu ayat” tutur ibunda Uje.

Akhirnya Uje menyampaikan ceramah pertamanya pada kesempatan khutbah jumat yang diamanahkan oleh kakaknya itu. Sepulang solat jumat yang saat itu Pipik sudah menunggu di depan ruman ingin tahu bagaimana pengalaman suami menyampaikan ceramah perdananya. Tak lama yang ditunggu-tunggu pun datang.  “Ummi, ini ada rejeki dari pengurus masjid. Rp75.000, yang 20 ribu abi kasih untuk ongkos ojeg, Sisanya ummi simpan Ini adalah pertama kali abi mendapatkan uang dengan halal. ‘dengan rasa yang haru, senang, serta syukur Uje kepada istrinya.

Sosok yang rendah hati, akrab terhadap setiap orang serta ceramah-ceramah yang sederhana sehingga mudah diterima bagi siapa saja yang mendengarnya, membuat Uje dikenal masyarakat luas melalui acara tanyangan televisi. Tawaran kontrak acara tausiah di beberapa stasiun TV pun berdatangan, sehingga kehidupan perekonomian keluarga Uje semakin mapan. Meski demikian Uje masih ingin tetap hijrah ke tempat yang lbih baik lagi, tuturnya pada Pipik pada film ini.

Di akhir cerita ini, sang sutradara Indra Gunawan menayangkan kronologi kecelakaan yang merenggut nyawa Uje. Suatu malam sepulang dari suatu tempat, Uje memaksakan diri menaiki motor 600 cc dengan kondisi yang tidak fit, akhirnya di suatu tempat yaitu sekitar pondok indah kecelakaan terjadi, motor Kawasaki ninja ER 6N yang dinaiki Uje hilang kendali, dan menabarak trotoar. Uje dilarikan ke Rumah Sakit namun tidak tertolong. Masyarakat Indonesia kehilangan figur seorang Ustad muda, gaul, dan rendah hati. Selamat Jalan Uje, ceramah dan tausiah mu masih teringet disetiap hati pemirsamu,  Semoga semua amal, Ibadah serta semua perjuanganmu diterima di sisi Allah SWT. Amien..


 
Ustad Jefri Al Buchori


Sebuah film perjalanan hidup seorang Ustad besar yang patut kita saksikan agar bisa diambil hikmah dan pelajaran dari kisahnya. Ada banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil, diantaranya;
-    Setiap orang tidak ada yang luput dari kesalahan dan dosa, tapi orang yang beruntung adalah dia yang selalu ingat dengan kesalahannya, segera memohon ampun dan tidak mengulanginya lagi.
-     Allah akan membuka jalan bagi siapa saja yang bersungguh sungguh berhijrah ke jalan yang benar.
-     Allah maha pembuka rejeki.
-    Peranan Istri yang solehah, adalah salah satu cara Allah untuk membimbing kita ke jalan yang Ridhoi-Nya.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu memohon ampun atas segala kesalahan kita dan tidak mengulanginya lagi, dan selalu berada di jalan yang diridhoi Allah SWT. Amien  ya robbal’alamin..




No comments:

Post a Comment